Sabtu, 27 September 2014

Reaksi Pengendapan


Ketika belajar kimia tentunya kita sering melihat persamaan reaksi, dan disana terkadang tertulis (s),(aq) dan (l). Ketiga poin ini adalah penentu bentuk senyawa tersebut, apakah itu padat, larutan, atau pelarut. Kali ini saya akan jelaskan bagaimana cara menentukan reaksi pengendapan.
Salah satu jenis reaksi yang umumnya berlangsung dalam larutan berair adalah reaksi pengendapan yang cirinya adalah terbentuknya produk yang tak larut atau endapan. Jadi, inti dalam reaksi pengendapan adalah apakah apakah zat itu terlarut atau tidak larut. Apabila zat itu tidak terlarut maka membentuk endapan(gumpalan, atau apapun yang intinya tidak larut dalam air). Hal ini dikarenakan konsentrasi salah satu padatan berada di atas batas kelarutan. Pengendapan padatan sering digunakan untuk mensintesis nanoclusters. Misalnya dalam 100 liter air dilarutkan gula 10 ml saja dan diaduk, larutkah? Tentu larut bukan? Tapi bagaimana kalau kamu melarutkan 90 liter gula dalam 100 liter air? Coba apakah bisa? Tentu tidak bisa bukan? Nah, inilah yang dimaksud kalimat yang ditebalkan di atas. Jadi, pengendapan tidak selalu dipengaruhi jumlah, akan tetapi sbb.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengendapan
a)      Temperatur
Kelarutan semakin meningkat dengan naiknya suhu,jadi dengan meningkatnya suhu maka pembentukkan endapan akan berkurang disebabkan banyak endapan yang berada pada larutannya.
Misalnya, kasus pelarutan gula dalam air tadi, lebih cepat mana melarutkan gula di air panas dengan di air Es? Kamu bisa menjawabnya sendiri. Akan tetapi, ini hanya salah satu peristiwa kelarutan dalam kimia, dan perlu diketahui larutan tidak selalu dalam bentuk cair, larutan bisa berbentuk padat(paduan logam ex : kuningan, perunggu), gas(udara : N2, O2, dll) atau cair(Air laut).
b)      Sifat alami pelarut
Garam anorganik mudah larut dalam air dibandingkan dengan pelarut organik seperti alkohol atau asam asetat.Perbedaan kelarutan suatu zat dalam pelarut organik dapat dipergunakan untuk memisahkan campuran antara dua zat.Setiap pelarut memiliki kapasitas yang bebeda dalam melarutkan suatu zat,begitu juga dengan zat yang berbeda memiliki kelarutan yang bebeda pada pelarut tertentu. Misalnya, coba larutkan minyak dalam air saja, dan air sabun, apakah akan berbeda atau sama? Memang ini agak tergeser dari konsep sifat alami pelarut, tapi ini sudah bisa membayangkan atau dicoba untuk pembuktiannya.
c)      Pengaruh ion sejenis
Kelarutan endapan akan berkurang jika dilarutkan dalam larutan yang mengandung ion sejenis dibandingkan dalam air saja.
d)     Pengaruh Ph
Kelarutan endapan garam yang mengandung anion dari asam lemah dipengaruhi oleh pH, hal ini disebabkan karena penggabungan proton dengan anion endapannya.Misalnya endapan AgI akan semakin larut dengan adanya kenaikan pH disebabkan H+ akan bergabung dengan I- membentuk HI
e)      Pengaruh hidrolisis
Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air maka akan dihasilkan perubahan konsentrasi H+,dimana hal ini akan menyebabkan kation garam tersebut mengalami hidrolisis dan hal ini akan meningkatkan kelarutan garam tersebut.
f)       Pengaruh ion kompleks
Kelarutan garam yang tidak mudah larut akan semakin meningkat dengan adanya pembentukkan kompleks antara ligan dengan kation garam tersebut.Sebagai contoh,AgCl akan naik kelarutannya jika ditambahkan larutan NH3,hal ini disebabkan karena terbentuknya kompleks Ag(NH3)2Cl.

Dari tadi kita malah berbicara kelarutan ya? Memang dalam proses pengendapan tentu yang harus dipelajari dulu bagaimana proses kelarutannya.
Oke, kembali ke tujuan awal bagaimana cara mendapatkan pengendapan tersebut.
Dalam proses pengendapan itu bisa didapat dari dua senyawa yang ditambahkan. Misalnya, ketika larutan timbal nitrat(Pb(NO3)2) ditambahkan ke dalam larutan natrium iodida(NaI) Pb(NO3)2 + 2NaI(aq) ----à PbI2(s) + 2NaNO3(aq) maka akan terbentuk endapan kuning (PbI2) dimana warna kuning itu didapat dari I2.




Nah sekarang bagaimana cara meramalkan apakah endapan akan terbentuk ketika dua larutan dicampurkan atau ketika senyawa ditambahkan ke dalam suatu larutan? Hal itu bergantung pada kelarutan (solubility) dari zat terlarut, yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut dalam sejumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu. Dalam konteks kualitatif ahli kimia membagi zat2 yang dapat larut, sedikit larut, dan tidak larut. Hal ini berdasarkan tabel di bawah ini.
No.
Keterangan
1.
Semua senyawa logam alkali (Golongan 1A, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr, knapa H tidak termasuk? Tanya gurumu) dapat larut.
2.
Semua senyawa amonium (NH4+) dapat larut.
3.
Semua senyawa yang mengandung nitrat(NO3-), klorat (ClO3-) dan perklorat (ClO4-) dapat larut.
4.
Sebagian besar hidroksida(OH-) tidak dapat larut. Kecuali adalah hidroksida logam alkali(NaOH, KOH, LiOH, RbOH, FrOH) dan (Ba(OH)2) saja yang dapat larut. Kalsium [Ca(OH)2] sedikit larut.
5.
Sebagian besar senyawa yang mengandung klorida(Cl-), bromida(Br-) atau iodida (I-) dapat larut. Pengecualinya adalah senyawa-senyawa yang mengandung Ag+(ion perak), Hg+(ion raksa) dan Pb+(ion timbal) tidak dapat larut. Jadi apabila senyawa itu tidak mengandung 3 ion itu maka dapat dikatakan larut.
6.
Semua karbonat (CO3 2-), fosfat (PO4 3-), dan sulfida (S 2-) tidak dapat larut ; pengecualinya adalah senyawa-senyawa dari ion alkali dan ion amonium(poin 1 dan 2) misalnya K2CO3 itu berarti dapat larut dll
7.
Sebagian besar sulfat (SO4 2-) dapat larut. Kalsium sulfat (CaSO4) dan perak sulfat (AgSO4) sedikit larut. Barium sulfat (BaSO4), merkuri (II) sulfat* (HgSO4), dan timbal sulfat (PbSO4) tidak dapat larut.

Contoh . Kelompokan senyawa-senyawa ionik berikut sebagai dapat larut, atau takdapat larut :
a)      Perak sulfat (Ag2SO4)
b)      Kalsium karbonat (CaCO3)
c)      Natrium fosfat (Na3PO4)
Penjelasan dan penyelesaian : kita merujuk pada tabel untuk menentukan senyawa mana yang tidak dapat larut (a) berdasarkan tabel Ag2SO4 sedikit larut
(b) anionnya adalah karbonat dan Ca adalah golongan 2A. Maka CaCO3 tidak dapat larut.
(c) Natrium adalah logam alkali (Golognan 1A), jadi Na3PO4 dapat larut.

Soal Latihan!
1.Kelompokkan senyawa-senyawa berikut sebagai senyawa yang larut atau tidak larut dalam air :
a) Ca3(PO4)2
b) Mn(OH)2
c) AgClO3
d) K2S

2. Kelompokkan senyawa-senyawa berikut sebagai senyawa yang larut atau tidak larut dalam air :
a) CaCO3
b) ZnSO4
c)  Hg(NO3)2
d) HgSO4
e) NH4ClO4

sumber :
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Edisi 3 Jilid 1. Jakarta : Erlangga

3 komentar:

  1. Lumayan nambah"in isi lapsus.. Salam dari analis kimia bogor.

    BalasHapus
  2. saya mau tanya, untuk faktor-faktor yang mempengaruhi pengendapan yang poin b itu sifat alami pelarut atau sifat alami zat terlarut? soalnya dari pengertiannya Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat yang lain dalam larutan disebut pelarut atau solven (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Larutan), sedangkan kalau dilihat dari contoh yang Mas Panji tulis itu sifat alami zat terlarut bukan pelarut

    BalasHapus

Mari kenalan..